101 Alasan Mengapa Ane Pake Jilbab

Kamis, 21 April 2011


Kutaeb PWM ke-67
Penulis: Abu Fatha
Penerbit: PWM Surakarta 
Harga: Rp. 1.000
Info: 087836930800
المرحلة الأولى
MARHALAH PERTAMA
Suatu ketika muncul pertanyaan dari seseorang yang belum memahami Islam dan kewajiban-kewajiban seorang muslim atau muslimah: "Kenapa sih kamu pakai jilbab?".
Pertama, alasan yang sederhana adalah bahwa saya memakai jilbab 'bukan untuk sok-sokan' 1, juga 'bukan untuk gaya-gayaan' 2, 'bukan juga karena latah ikut-ikutan' 3. Atau 'tidak bermaksud agar hanya sekedar berbeda dengan yang lain' 4. Sekali-kali tidak. Secara pandangan kaca mata aqidah Islamiyyah dapat saya kemukakan tujuan saya memakai jilbab adalah 'Karena saya ingin taat kepada Allah, yang telah menciptakan saya, menyempurnakan kejadian, memberi rizki, melindungi dan menolong saya' 5. Bukankah ketaatan kepada-Nya adalah 'tanda kita bersyukur atas nikmat-Nya yang banyak?' 6. Baik nikmat iman, nikmat Islam dan nikmat kesehatan serta berjuta nikmat yang telah Allah berikan.
Pernahkah anda merenungkan tentang nikmat memiliki mata? Pernahkah anda hitung berapa juta banyaknya yang dapat dinikmati oleh kedua biji mata kita. Pernahkah anda bayangkan - misalnya - anda seorang buta? Apakah hari-hari kehidupan anda seceria saat ini? Bahkan seorang buta tak tahu betapa indahnya spektrum warna yang beraneka macamnya.
Selanjutnya saya ingin terangkan kepada anda, 'karena saya ingin taat kepada Rasul-Nya, pembimbing umat dengan risalah beliau' 7. Beliaulah satu-satunya teladan ummat dalam mengaplikasikan nilai-nilai Islam. Beliaulah yang menyerukan 'agar kaum wanita menutup auratnya' 8. Beliaulah yang menyerukan - tentunya dengan seizin Allah - agar menghormati hak-hak wanita.
Dengan syi'ar Islam, beliau SAW telah 'meninggikan derajat wanita dari belenggu kehinaan dan hanya menjadi obyek nafsu semata' 9. Dan mengarahkan 'agar wanita menjadi subyek dalam proses pembangunan ummat' 10.
Bukankah tugas mendidik anak sesuai ajaran Islam adalah peran subjektif dari seorang wanita? Sebab dalam pandangan Islam, soal nilai kerja di dalam atau di luar rumah, semua itu tergantung niatnya. Bukan berarti semakin besar pendapatan seorang wanita, maka semakin besar pula pahalanya. Yang penting dia ikhlas atau tidak? Dia sesuai aturan syar'i atau justru dengan keluar rumah malah maksiat terhadap amanah-amanah Allah. Maksiat terhadap suaminya. Maksiat terhadap keluarganya. 'Sungguh dapat saja terjadi bahwa pahala wanita yang bekerja di rumah justru lebih besar dari pahala suaminya yang bekerja di luar rumah. Sebab dia lebih ikhlas' 11. yang ingin saya tekankan adalah bahwa kita kaum wanita hendaklah jadi subyek dalam pendidikan generasi robbani ini.
Dalam pandangan lain, seperti kaum orientalis Barat sering lontarkan, bahwa jilbab itu adalah pakaian wanita yang inferior (rendah diri), sebab minder gaul dengan orang-orang modern.
Terus terang saya katakan bahwa pandangan itu adalah keliru besar! Pandangan penyerang-penyerang Islam yang lagi panik melihat hasil kerjanya sia-sia tanpa makna. Pandangan yang tidak berdasar sama sekali.
'Jilbab adalah pakaian taqwa' 12, dan 'saya berusaha mencapai derajat taqwa' 13. dengan ini 'saya tidak jadi minder' 14. justru ada semacam 'Izzah Islam' 16. sekaligus untuk 'syi'ar Islam' 17. 'Saya ingin jadi mar'ah sholihah, sebagaimana kriteria Allah dan Rasul-Nya' 18.
المرحلة الثانية
MARHALAH KEDUA
Sebuah pendapat bernada sumbang berkomentar tentang menjamurnya wanita berjilbab saat ini, "Ah, itu kan orang-orang yang sedang mencari identitas. Biasa ... lagi trendy, seperti musik yang lagi ngetop, sebentar juga nggak laku lagi".
Perlu saya jelaskan bahwa bagi makhluq Allah yang taat kepada-Nya, identitasnya telah digariskan dengan tegas oleh sang Khaliq. 'Jilbab adalah identitas wanita muslimah' 19 yang telah digariskan oleh Allah baik melalui firman-firman Allah, maupun hadits-hadits Rasul-Nya. Juga pemakainya 'berniat untuk ibadah' 20 kepada Allah. 'Bukan sekedar untuk nge-trend' 21. 'Bukan mode seperti musik yang dipermisalkan tadi' 22. 'Inilah pakaian yang cocok dengan fitrah wanita' 23. Sebab semua aturan yang diturunkan Allah kepada makhluq-Nya adalah fitrah (sesuai kebutuhannya). 'Jadi jilbab cooo..cok untuk semua wanita' 24. Meskipun dia bukan seorang muslimah !! Kalian yang bukan muslimah dapat merenungkan hal ini. Apalagi dengan berjilbab kita 'akan memperoleh ridho Allah' 25. Sebagaimana jaminan Allah - memperoleh surga - atas assabiquunal awwalun (muhajirin/at dan Anshor).
'Lihatlah istri-istri Rasulullah' 26, 'para shahabiyah semua berbusana muslimah' 27. Bukankah mereka yang dekat dengan Rasul. Bukankah 'mereka adalah generasi yang layak untuk diteladani' 28. 'Agar kita juga mendapat balasan jannah sebagaimana mereka telah mendapatkannya' 29. Mereka (muhajirat) - ketika turun ayat tentang hijab - mereka robek-robek kain panjang mereka untuk digunakan sebagai penutup tubuh mereka. Kemudian di antara mereka bertanya kapada Rasul, "Apakah ini masih kurang panjang ya Rasulullah?". Pantas Allah memberikan jaminan surga kepada mereka.
Terus terang saya katakan, 'bermula dengan jilbab ini saya ingin menepak jalan ke surga' 30. Agar lebih jelas dapat saya kemukakan alasan syar'inya. Bukalah Al-Qur'an dan lihat surat An-Nur ayat 31:
وَ قُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَ يَحْفَظْنَ فُرُوْجَهُنَّ وَ لاَ يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلاَّ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ وَ لاَ يُبْدِينَ زِيْنَتَهُنَّ إِلاَّ...
"Katakanlah kepada wanita-wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (boleh) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali …" 31
Kemudian surat Al-Ahzab ayat 59:
يَاأَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لأَزْوَاجِكَ وَ بَنَاتِكَ وَ نِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلاَبِيْبِهِنَّ
"Hai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuan dan istri-istri beriman, "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka … " 32
Bukankah ayat-ayat itu begitu jelas dan tegas. Sungguh wanita-wanita yang bersih hatinya, akan mengakui secara terus terang bahwa 'jilbab itu adalah merupakan perintah dari Allah, Rabb seluruh alam ini' 33.
Atau kita simak hadits-hadits Rasulullah berikut:
يَاأَسْمَاءُ ، إِنَّ المَرْأَةَ إِذَا بَلَغَتِ المَخِيْضَ لَمْ يَصْلُحْ أَنْ يُرَى مِنْهَا إِلاَّ هذَا وَ هذَا وَ أَشَارَ إِلَى وَجْهِهِ وَ كَفِّهِ .
"Hai Asma`, sesungguhnya anak wanita itu kalau sudah sampai datang bulan, tidak pantas terlihat tubuhnya, kecuali ini dan ini. Beliau berkata demikian sambil menunjuk kepada muka dan telapak tangannya" HR. Abu Daud 34
Jadi jelas sekali bahwa yang berhak memandang aurat wanita adalah 'sebatas muhrim saja' 35.
المرحلة الثالثة
MARHALAH KETIGA
Ada lagi bentuk pertanyaan disebabkan ketidak tahuannya terhadap aturan Islam, apakah hukum jilbab itu sesuatu yang bersifat khilafiah (masih ada perbedaan pendapat)?
Masalah 'hukum jilbab bukanlah suatu yang bersifat khilafiah ' 36. 'Seluruh ulama sepakat bahwa hukum mengenakan jilbab itu wajib' 37. Sebab keterangannya begitu jelas berdasarkan Qur'an dan Sunnah. Sekali lagi saya ingatkan bahwa yang dimaksud ulama tersebut adalah ulama-ulama yang masih dekat dengan Rasulullah, seperti para sahabat dan tabiin misalnya. Bukan seorang tukang pidato lantas disebut ulama, seperti yang dipahami orang dewasa ini.
المرحلة الرابعة
MARHALAH KEEMPAT
Secuil mulut usil menyentil dari pinggir jalan. "Kuno amat sih, di zaman modern masih pakai kerudung segala!".
Untuk menjawab soal ini terlebih dahulu ditekankan bahwa 'ajaran Islam tidak ada yang kuno untuk dijalankan, sebab dia berlaku sepanjang zaman!' 38. Jadi hukum-hukumnya dirancang oleh Allah tidak hanya untuk sementara waktu saja, sebagaimana hukum-hukum yang dibuat manusia kerap kali tidak up to date lagi. 'Kalau kita cap kuno, berarti sama dengan kita menggugat otoritas Allah tentang hal ini' 39.
Satu kata lagi yaitu modern, yang sering diidentikkan dengan zaman kemajuan. Orang awam menganggap kemajuan (modern) adalah manakala manusia sudah berhasil menemukan teknologi tinggi. Umpamanya keberhasilan manusia mendarat di bulan, teknologi satelit komunikasi, penemuan fiber optik dsb.
Inilah bentuk dasar pemikiran yang senantiasa ditiup-tiupkan oleh Barat kepada kita. Dan banyak pula yang telah terkena racun itu.
Padahal kemajuan menurut Islam bukan hanya menggunakan satu parameter teknologi saja untuk mengukurnya. Justru konsep kemajuan menurut Islam ialah sejauh mana aturan dan hukum-hukum Islam diterapkan di muka bumi ini. Semakin banyak aplikasi hukum Islam di tengah masyarakat, semakin maju ummat ini. 'Semakin banyak yang berjilbab, menandakan kemajuan penerapan aturan Islam semakin berkembang' 40. 'Semakin banyak yang berjilbab, merupakan salah satu barometer telah terbentuknya bi'ah (lingkungan) Islami' 41. Jadi maaf saya ralat omongan tadi, agar kata-kata 'kuno' di atas diganti saja dengan kata 'maju'.
المرحلة الخامسة
MARHALAH KELIMA
Seorang mahasiswi yang ibunya seorang wanita karir sangat khawatir ketika saya mulai mengenakan jilbab. Sampai suatu ketika antara saya dan dia terjadi dialog yang cukup serius.
Dengan nada cemas dia berkata, ”Bagaimana kalau nanti kantor-kantor menolak mbak untuk bekerja? Jadi ijazah yang mbak dapatkan dari universitas akan sia-sia saja?”.
Pertanyaan ini masih sesuatu yang wajar, apalagi dilontarkan oleh seorang gadis yang masih muda ini. Saya pun dulu, terus terang, sebelum saya mengenal nilai Islam, juga berkeinginan muluk-muluk. Ketika lulus test Perguruan Tinggi, terbayanglah di benak saya akan peluang jabatan di perkantoran yang dapat saya raih. Saya akan berdasi, stelan bahan jas. Rambut dengan make up salon, eye shadow, lipstik. Menyiapkan kertas kerja bahan untuk rapat dinas dan sebagainya. Sungguh saya geli dan malu bila mengingat-ingat hal itu saat ini.
’Namun setelah saya kenal nilai Islam dan mengamalkan jilbab ini, soal karir itu bukanlah menjadi sesuatu yang penting bagi saya’ 42. ’Saya tidak akan takut atau khawatir soal rizki’ 43. ’Soal rizki Allah yang ngatur, tinggal kita istiqomah berjalan di atas kebenaran’ 44. ’Sebab balasan yang diberikan Allah jauh lebih besar dari sekedar jabatan Top Manager sebuah multi corporation saja, misalnya’ 45.
”Apa malah tidak menyempitkan lingkup pergaulan, sebab wanita-wanita lain akan canggung bergaul dengan mbak?”.
Soal itu sih bergantung pada kedewasaan berpikir seseorang. ’Kita harus belajar bagaimana menghormati prinsip-prinsip yang diyakini seseorang berdasarkan keimanannya’ 46. ’Soal busana muslimah ini sungguh tidak ada paksaan’ 47. yang siap mengenakannya lakukanlah dengan tulus dan ikhlas. Toh yang dipanggil Allah dalam Al-Qur’an untuk memakainya adalah ’khusus kepada wanita-wanita yang beriman’ 48. Setiap orang bergaul masing-masing dengan kelompoknya. Mungkin atas dasar kesamaan hobbi, kesamaan jurusan di Fakultas, kesamaan suku, kesamaan kampung, tetangga, atau yang lebih mendasar lagi adalah kesamaan aqidah.
Manusia kelak masuk surga berbondong-bondong. Terserah kepada kita akan berusaha mencapai bondongan yang mana. ’Nah dari banyak nas yang tertulis, satu syarat yang termasuk bondongan ahlul jannah adalah menutup aurat, sesuai aturan syar’i’ 49. Dia masih terbengong-bengong dan tampaknya masih ingin melanjutkan pertanyaannya.
”Bagaimana sekiranya suami mbak nanti meminta mbak untuk buka jilbab?”
lha wong namanya suami, kalau dia minta buka, saya sih oke-oke saja. 'Selama dalam rumah itu tidak ada orang lain yang terlarang melihat aurat saya' 50.
"Maksud saya, dia minta mbak tidak memakai jilbab lagi sekalipun berada di luar rumah?". Sebelum menikah saya akan meminta suatu persyaratan 'bahwa dia tidak akan meminta saya untuk mendurhakai Allah dan Rasul-Nya' 51. 'Termasuk dalam hal mengenakan jilbab ini' 52.
"Apa mbak nggak canggung kalau diundang ke pesta perkawinan misalnya?". Kalau diundang ke pesta dansa ya canggung toh dik, 'tapi kalau pestanya Islami nggak ada salahnya khan !' 53. Tentunya bentuk acaranya tidak menjadikan sarana pesta tersebut sebagai ajang maksiat, umpamanya membaurkan tamu laki-laki dengan tamu perempuan, semacam menyediakan sarana ikhtilat. Menyediakan minuman keras, atau mengadakan acara yang membuat manusia terlena, lupa kepada Allah.
"Apakah pakaian seperti itu tidak menyebabkan gerak tubuh kita kurang lincah?"
'Malah lebih lincah dik' 54, inikan longgar, justru 'jilbab itu maknanya pakaian longgar yang tidak menampakkan lekuk tubuh' 55. 'Rasnya lebih repot kalau wanita itu pakai kebaya' 56, jalannya mesti pelan-pelan. Salah-salah bisa kesandung, lantas jadi guling-gulingan. 'Apalagi pakai blue jeans' 57. Eh ngomong-ngomong ada yang nulis di koran tuh, 'katanya blue jeans dapat menyebabkan kanker rahim, sebab suhu sekitar rahim tidak beraturan' 58.
"Ada yang bilang kalau saya pakai jilbab nanti dikatain kaya ninja mbak!", sambungnya lagi.
"Kalau kamu dikatai kaya ninja, bilang: Biar. Biar saya satronin sekalian kamu nanti malam" 59. Itu orang kok usil amat ya? "Trus kalau kamu dibilang sok alim ah pakai jilbab segala!" Ya jawab, "Biarin, 'dari pada sok zholim !!'" 60.
"Kalau tante saya di Tebet itu bilang, kalau pakai jilbab ntar nggak laku lho. Nanti jadi perawan tua".
'Sekali lagi urusan jodoh itu adalah urusan Allah' 61. Bukan urusan manusia. 'Justru dengan semakin taatnya kita kepada Allah akan ditolong oleh Allah dan diberikan kemudahan-kemudahannya' 62.
Jadi bukan lantaran jilbab jodoh jadi sulit, eh situ nggak tahu ya, 'justru yang pakai jilbab kini lebih laris lho !!??' 63
Ngomong-ngomong apa sih kebaikan-kebaikan yang kita peroleh dengan jilbab ini mbak?".
Oowww......... banyak sekali !!. Keuntungannya berlipat ganda. Coba dengarkan baik-baik dik. 'Dengan jilbab ini diri kita lebih terlindungi' 64 dan 'tidak menimbulkan fitnah' 65. 'Sehingga kita tidak sepanjang waktu melakukan maksiat kepada Allah' 66. 'Lelaki tidak akan jelalatan ke atas ke bawah 'menyisiri' tubuh kita' 67. Maksud saya 'agar tubuh kita tidak jadi obyek cuci mata bagi kaum Adam itu' 68. Ini sungguh terjadi di mana-mana, baik di pasar swalayan, di terminal, kala berada di dalam bus kota atau di wilayah yang kerap digunakan sebagai arena 'mejeng'. Disamping itu 'kita tidak mudah diganggu laki-laki usil' 69. Dengan berpakaian begini, justru 'kita terlihat lebih anggun' 70. Artinya kita menutup aurat dengan baik, 'sehingga lelaki segan untuk 'menjawil' misalnya' 71. Tapi kalau pakaian yang dikenakan jelas-jelas mini, justru mengundang lelaki untuk berbuat iseng.
Nah, 'dengan jilbab ini tentunya tidak akan merangsang nafsu murahan para lelaki iseng itu' 72.
Selanjutnya 'agar kita berbeda dari orang Yahudi, kristen, musyrik dan jahiliyyun lainnya' 73. Inilah perintah Rasulullah SAW agar kita 'tidak meniru-niru orang-orang selain kita (selain mu'min) 74. Sebab menurut menurut pesan Rasulullah:
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
"Barang siapa yang meniru suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari kaum itu" 75.
Kalau kita akan bertasyabbuh (meniru), maka 'hendaklah bertasyabbuh kepada ahlul haq' 76. 'Agar kita termasuk pula kepada golongan ahlul haq tersebut' 77. Yaitu para muslimat yang istiqomah dalam kehidupan mereka. Para akhawat yang kokoh keimanannya, 'karena tidak silau dengan kemegahan dunia serta perhiasannya' 78.
'Jilbab juga merupakan pakaian atau hijab yang dapat mencegah terjadinya perzinahan' 79. Sebab 'menghindarkan zina mata dan zina hati' 80. Padahal zina kemaluan itu selalu 'bermula dari zina mata dan hati' 81. Dengan jilbab, 'maka bagian-bagian tubuh yang merangsang kaum lelaki pun akan tertutupi' 82. Ini merupakan aturan Islam yang preventif, dalam rangka menjaga agar tidak terjadi perzinahan. 'Bukankah mencegah lebih baik dari mengobati?' 83. Bukankah zina itu adalah sekeji-kejinya cara dan seburuk-buruknya jalan. Bentuk perbuatan yang menyebabkan murkanya Allah dan diancam dengan siksa yang pedih. Bentuk perbuatan yang merusak struktur masyarakat dan struktur garis keturunan. Perbuatan yang akan melecehkan lembaga pernikahan.
Pandanglah seorang wanita berjilbab. 'Dia begitu khusyu' dan bersahaja' 84. Sebab untuk beribadah kepada Allah kita tak perlu sombong atau angkuh kepada manusia yang lain. 'Jilbab menghapus sikap-sikap yang negatif itu' 85. 'Jilbab menghapus keinginan-keinginan jiwa yang menyimpang' 86. Seperti keinginan riya' dengan menonjolkan diri di hadapan manusia lain dengan bekal memamerkan sesuatu dari tubuhnya. Ingin dipuji oleh manusia. Ingin menarik perhatian dan merangsang nafsu laki-laki yang bukan haqnya. 'Padahal Allah mengharamkan seorang wanita untuk bertabarruj' 87. Yaitu berdandan sedemikian rupa untuk laki-laki lain (selain suami).
Belum lagi dengan dioleskannya beberapa bahan kosmetik kimia ke wajah wanita yang lembut itu. 'Hingga mengendap dibawah kulitnya' 88.
Ada suatu kisah menarik dari pengalaman seorang bintang film Prancis terkenal Brigitte Bardot. Sekitar sepuluh tahun yang lalu ketika seorang wartawan datang berkunjung ke rumahnya untuk sebuah wawancara. Namun ketika itu Bardot segera menyuruh pembantunya untuk mengunci pintu rapat-rapat, dan mencegah wartawan itu masuk. Sang wartawan yang kecewa sempat memandang dari jauh sekilas wajah Bardot yang agak kehitam-hitaman serta rambut yang memutih semua, diikuti oleh anjing-anjing kesayangannya. Setelah usut punya usut, sang wartawan akhirnya memperoleh info dari salah seorang teman dekat Bardot, hal apa yang menyebabkan Bardot menghindar dari orang luar. Seperti yang digambarkan dalam sebuah rubrik di majalahnya, Bardot yang dulu terkenal dengan kecantikan wajahnya, kini telah berubah jadi menyeramkan. Wajahnya yang putih dulu kini seperti hangus menghitam. Kepada teman dekatnya Bardot bertutur, bahwa ini disebabkan oleh begitu banyaknya bahan kosmetik yang dipakainya di kala muda dulu. Pengendapan bahan mercuri di wajahnya mengakibatkan perubahan warna kulitnya. Hingga kelihatan agak menyeramkan. Sang teman dekat mengungkapkan bahwa dia nyaris tidak mengenali lagi Bardot yang dulu disanjung-sanjung orang. Sebuah kisah yang bisa kita ambil pelajaran dari padanya.
Baiklah kita lanjutkan, di antara pengertian tabarruj adalah menampakkan 'perhiasan wanita' dengan membiarkan lehernya terbuka. Nah, 'dengan jilbab seorang wanita akan terhindar dari dosa tabarruj ini' 89.
Suatu kenyataan yang sangat mengenaskan, kita saksikan hari ini betapa merosotnya nilai wanita. Maaf kalau di koran sampai ditulis bahwa ada seorang WTS ber'tarif' hanya 1000 rupiah saja. Padahal menjadi seorang WTS saja sudah merupakan bentuk kehinaan diri manusia yang luar biasa. Dan kutukan dari Allah dan seluruh isi bumi ini. Kemudian ditambah lagi dengan diungkapkannya 'tarif' tersebut.
Begitu rendahkah nilai seorang ibu. Begitu hinakah seorang wanita di hadapan laki-laki hidung belang yang tanpa moral. Maha Suci Allah yang memuliakan wanita. Dia wajibkan nikah sebelum 'campur' antara seorang laki-laki dengan perempuan. Maha Suci Allah yang telah 'mewajibkan wanita untuk menutup auratnya' 90. 'Hingga harga diri wanita tetap terjaga dan tetap mulia' 91. 'Hingga wanita-wanita muslimah tidak merosot nilainya' 92.
Keuntungan berjilbab dari segi kesehatan adalah 'agar rambut tidak mudah dikotori oleh debu yang beterbangan kian kemari' 93. Sebab 'dengan banyaknya debu di rambut akan menyebabkan rambut mudah rontok dan berakibat kebotakan' 94.
Di samping untuk 'menjaga kulit agar tidak tersengat matahari' 95. Sebab 'sengatan matahari itu dapat mengakibatkan penyakit-penyakit kulit tertentu' 96. Seperti 'kekurangan tingkat kelembaban kulit, hingga kulit jadi kering' 97. Juga 'dapat mengakibatkan kanker kulit' 98 atau 'minimal akan mengakibatkan munculnya bintik-bintik hitam pada permukaan kulit di usia tertentu' 99. Seorang ahli menyatakan bahwa bintik-bintik hitam itu adalah sejenis pigmen kulit yang hangus terbakar. Memang, untuk mengatasinya ada yang mencoba menjalani pengobatan klinis untuk menghilangkan bintik-bintik hitam tersebut, khususnya di bagian wajah, namun hal ini pun akan beresiko di mana si pasien akan terganggu sistem syaraf permukaan kulitnya. Adakalanya muncul keluhan muka serasa tebal, kurang sensitif lagi, sering merasa tiba-tiba seluruh muka menjadi perih dsb.
Bila dipandang dari sisi lain berjilbab adalah 'agar tidak dijadikan obyek syahwat para lelaki' 100.
Adalah sangat rendah sekali manakala wanita hanya dipandang oleh lelaki sebagai obyek nafsu syahwatnya saja. Bukankah nilai seorang ibu begitu mulia. Islam mengajarkan hal itu, betapa peran ibu dalam membangun bangsa sangat besar. Tentunya peran itu tidak bisa diabaikan dengan bersibuk diri dengan berdandan sepanjang waktu. Dengan kesibukan-kesibukan yang tidak menentu, arisan ini arisan itu, rapat ini dan itu, akhirnya membuat terbengkalainya tugas pokok seorang ibu yaitu mendidk anak-anaknya.
المرحلة السادسة
MARHALAH KEENAM
Ketika saya pertama kali mengenakan jilbab, seorang teman bertanya, "eh ... kamu sudah izin belum sama sekolah?".
Saya jelaskan padanya, 'bahwa untuk taat kepada Allah tidak perlu minta izin pada manusia' 101. Amat sombong sekali manusia-manusia yang merasa memiliki hak untuk memberi izin seseorang untuk taat pada Khaliq.
Aku tengah mencoba membenahi diri. Mejeng-mejeng terus mau jadi apaan sih?. 'Pamer aurat ntar kualat di akhirat!, mending dikit-dikit berbenah!' 102.
Apa kamu sekedar ikut-ikutan kali? 'Saya nggak ikut-ikutan!!' 103. Saya yakin ini suatu kebenaran!. Saya mengakui bahwa Allah yang membolak-balikkan hati seseorang, namun saya senantiasa bermohon pada-Nya agar istiqomah di jalan-Nya. Saya ingin berada di jalan haq ini sampai maut menjemput diri.
Nggak gerah neng? 'Neraka lebih gerah bung, bahkan sangat panaaas sekali' 104.
"Ee ... dibilangin nggak percaya !!" 'Siapa yang mau percaya dengan kejahiliyyahan sih' 105.
"Ekstrim amat!!" 'Apa?? Ekstrim?? Apanya yang ekstrim?? Ngerti nggak kamu ekstrim?? Es krim kali !!'" 106.
Kayaknya dia orang yang paling tahu tentang agama! 'Saya tidak mengatakan bahwa saya adalah orang yang paling tahu tentang agama. Saya baru belajar tentang dien ini, tapi saya ingin melaksanakan semampu saya setiap ajaran Islam yang saya pahami ini' 107. (Selesai)

Kutaeb PWM, Cocok dikonsumsi untuk...

Senin, 11 April 2011


  1. Materi ta’lim, untuk guru maupun peserta.
  2. Fasilitas seminar/talkshow.
  3. Hidangan bacaan di ruang tamu.
  4. Oleh-oleh untuk tamu yang berkunjung.
  5. Pelengkap koleksi perpustakaan.
  6. Souvenir untuk teman dan saudara. 
  7. Hadiah untuk produk dagangan.
  8. Referensi hadits-hadits pilihan. 
  9. Teman pengantar tidur.
  10. Apa lagi ya...? 


Harga tiap kutaeb, Rp. 1.000 Murah Meriah.
Cara Pemesanan:
1. Tentukan judul kutaeb + jumlah yg diinginkan.
2. Hubungi telp/sms 087836930800 u/ total keseluruhan.
3. Antum bayar via Muamalat: 9224131097 atau BCA: 3270407721
4. Kami kirim paket via Pos Indonesia.

INFO:
1. Paket via Pos Indonesia, u/ wilayah JAWA, kurang dari 1 kg = tidak lebih dari 15.000
2. U/ wilayah luar jawa, silakan tanyakan kpd kami.
3. Kutaeb PWM 1 kg = 45 buku.

Saat Santri JATUH CINTA

Jumat, 08 April 2011


Judul: Saat Santri Jatuh Cinta
Penulis: Ust. Abu Zaidan Al-Mahfoudz
Penerbit: PWM (Perpustakaan Wakaf Muslimin) 
Kondisi buku: 16,5 x 21 cm, 12 hlm, Rp.1.000,00
Blog: GRATIS
Info: 081915330551 (SMS only), CP. 087836930800 (Us Ay) 
Infaq (Perpus): Muamalat 922 4131 097, BCA 32 7040 7721  






Kisah Jatuh Cinta Dalam Al-Qur’an
وَقَالَ نِسْوَةٌ فِي الْمَدِينَةِ امْرَأَةُ الْعَزِيزِ تُرَاوِدُ فَتَاهَا عَنْ نَفْسِهِ قَدْ شَغَفَهَا حُبًّا إِنَّا لَنَرَاهَا فِي ضَلَالٍ مُبِينٍ .
“Dan wanita-wanita di kota berkata: "Isteri Al Aziz menggoda bujangnya untuk menundukkan dirinya (kepadanya), sesungguhnya cintanya kepada bujangnya itu adalah sangat mendalam. Sesungguhnya kami memandangnya dalam kesesatan yang nyata." (Q.S. Yusuf (12): 30)
Jatuh Cinta Dari Anugerah Ilahi
وَمِنْ آَيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآَيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ .
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untuk kalian isteri-isteri dari jenis kalian sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia jadikan diantara kalian mawaddah dan rahmah (rasa belas kasih). Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” Q.S. ar-Rum (30): 21.
            Mawaddah ditafsirkan dengan: 1) Rasa cinta –antar suami istri-. 2) Jimak. 3) Mencintai orang yang telah tua. (Tafsir Ibnu ‘Abdis Salam)
Jatuh Cinta Paling Mulia & Dahsyat
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَتَّخِذُ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَنْدَادًا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللَّهِ وَالَّذِينَ آَمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِلَّهِ ...
“Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Alloh; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah ….” Q.S. al-Baqarah (2): 165.
            Bagaimana mencintai Alloh Swt? Alloh Swt & Rasul-Nya menjelaskan:
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ .
“Katakanlah: "Jika kalian (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku (Nabi Muhammad saw), niscaya Alloh mencintai kalian dan mengampuni dosa kalian." Alloh Mahapengampun lagi Mahapenyayang.” Q.S. Ali ‘Imran (3): 31.
Sinyal-Sinyal Cinta
Manakala cinta telah menyelimuti hati sanubari, apa yang terjadi?
Adalah “muttafaq ‘alaih” bahwa manusia manakala jatuh cinta kepada seseorang, tentulah hatinya sangat terkait dengannya. Akibatnya, ia akan merasa rindu dahsyat manakala lama tak bersua. Hatinya bergemuruh tak karuan bila telah lama berpisah. Hati yang rindu tersebut hanya akan merasa lega manakala telah bersua dengan kekasihnya. Jika telah bersua, ia akan merasa tenang bila selalu berada di sampingnya, dan ia pun betah berlama-lama bersamanya. Sinyal cinta yang begitu kuat memang sangat mengikat hati. Dahsyat! Itulah gambaran cinta antar sesama makhluk bani Adam.
Demikian juga cinta hakiki orang beriman kepada Khaliq-nya; Alloh Swt, sebagaimana ditegaskan dalam surah al-Baqarah (2): 165 di atas. Ia merasa rindu untuk segera bersua Alloh Swt lewat shalat, baik shalat fardhu maupun shalat sunnah. Ia merasa betah berlama-lama bermunajat dengan Alloh Swt dalam shalat.
‘Atha` bercerita, “Aku dan Ubaid bin Umair mengunjungi ‘Aisyah ra, lalu Ibnu Umair berkata kepadanya, “Mohon Anda ceritakan kepada kami tentang sesuatu paling menakjubkan yang pernah Anda lihat dari Rasulullah saw.” ‘Aisyah ra diam sejenak, kemudian ia bercerita, “Suatu malam, Rasulullah saw bersabda: “Hai Aisyah, biarkanlah malam ini aku beribadah kepada Rabbku”. Kujawab: “Demi Alloh, sungguh aku suka dekat dengan Anda, namun aku juga menyukai segala yang menggembirakan Anda”. Lalu beliau berdiri, lalu bersuci kemudian shalat. Lalu beliau tidak henti-hentinya menangis hingga pangkuannya basah kuyup. Saat itu beliau dalam posisi duduk, dan tidak henti-hentinya menangis hingga janggutnya basah, kemudian menangis terus hingga tanah pun juga basah oleh air mata beliau. Lalu Bilal datang untuk memberitahu telah tibanya waktu shalat shubuh. Saat Bilal melihat beliau menangis, ia bertanya, “Wahai Rasulullah, Anda menangis?! Padahal Alloh telah mengampuni segala dosa yang telah lewat.” Beliau menjawab, “Tidakkah seharusnya aku menjadi hamba yang senantiasa bersyukur? Sungguh malam ini telah turun kepadaku suatu ayat; sungguh celaka siapapun yang membacanya tanpa bertafakkur memahaminya, yaitu ayat (yang artinya): Sesungguhnya dalam penciptaan langit-langit dan bumi … (QS. Ali ‘Imran (3): 190). HR Ibnu Hibban dengan sanad shahih atas syarat Muslim.
Saat Santri Jatuh Cinta
            Manakala cinta kepada Alloh Swt betul-betul ada di dalam hati, maka secara otomatis tanda cinta tersebut akan tampak pada anggota badan. Dengan kata lain, lahiriah seseorang yang mencintai Alloh Swt pastilah menampakkan isi batinnya. Bagaimana itu?
            Lahiriahnya pastilah dihiasi dengan sunnah-sunnah Nabi saw. Dari rambut hingga kakinya ia hiasi dengan sunnah-sunnah Nabi saw. Amaliahnya dari pagi hingga petang pun juga dia hiasi dengan sunnah-sunnah Nabi saw. Itulah tanda cinta hakiki kepada Alloh Swt.
Jatuh Cinta Menggebu-Gebu Dahsyat
Rasulullah saw bersabda:
مِنْ أَشَدِّ أُمَّتِي لِي حُبًّا نَاسٌ يَكُونُونَ بَعْدِي يَوَدُّ أَحَدُهُمْ لَوْ رَآنِي بِأَهْلِهِ وَمَالِهِ .
“Termasuk umatku yang paling dahsyat cintanya kepadaku adalah beberapa orang yang hidup sepeninggalku; salah satu dari mereka sangat ingin melihatku (meskipun harus menebus) dengan keluarga dan hartanya.” HR Muslim, dari hadits Abu Hirr ghafarallahu lahu wa li ummih.
Ulama menegaskan, “Tanda mencintai Nabi saw adalah dengan mengikuti sunnah-sunnah beliau dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.”
            Berikut ini dikupas sebagian kecil sunnah Nabi saw sehari-hari untuk menghiasi diri yang mencintai Nabi saw., yang mencakup beberapa hal berikut:
1.     Celana Pecinta Rasulullah saw.
2.     Mata Pecinta Rasulullah saw.
3.     Tidur Pecinta Rasulullah saw.
4.     Makan Pecinta Rasulullah saw.
5.     Shalat Tahajjud Pecinta Rasulullah saw.
6.     Amaliah Selepas Shubuh Pecinta Rasulullah saw.
7.     Amaliah Selepas Maghrib Pecinta Rasulullah saw.
8.     Amaliah Selepas Isya’ Pecinta Rasulullah saw.

.: Celana Pecinta Rasulullah saw :.
عَنِ العَلاَءِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، عَنْ أَبِيْهِ قَالَ، سَأَلْتُ أَبَا سَعِيْدٍ الْخُدْرِيِّ عَنِ الإِزَارِ، فَقَالَ: عَلَى الخَبِيْرِ سَقَطْتَ، قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :)إِزْرَةُ المُسْلِمِ إِلَى نِصْفِ السَّاقِ، وَلاَ حَرَجَ أَوْ لاَ جُنَاحَ فِيْمَا بَيْنَهُ وَ بَيْنَ الكَعْبَيْنِ، مَا كَانَ أَسْفَلُ مِنَ الكَعْبَيْنِ فَهُوَ فِى النَّارِ، مَنْ جَرَّ إِزَارَهُ بَطَرًا لَمْ يَنْظُرِ اللهُ إِلَيْهِ(.
“Dari Al-‘Ala’ bin Abdurrahman, dari bapaknya dia berkata, Aku bertanya kepada Abu Sa’id Al-Khudri tentang kain sarung, lalu dia berkata, “Kepada orang yang pandai engkau bertanya.” Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Keadaan kain sarung seorang muslim hendaknya sampai tengah-tengah betis, dan tidak mengapa atau tidak dosa panjang pakaian antara pertengahan betis dan mata kaki, pakaian yang lebih rendah dari mata kaki, maka (tempatnya) di dalam neraka, barang siapa menyeret kain sarungnya dalam keadaan sombong, (maka) Allah tidak akan memandangnya (dengan belas kasih).” HR.Ahmad dan Abu Dawud; hadits shahih.

.:Mata Pecinta Rasulullah saw:.
            Rasulullah saw biasa memakai celak mata sebelum tidur malam hari. 3 olesan celak untuk mata kanan, dan 2 olesan celak untuk mata kiri. Hadits shahih menegaskan:

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَتْ لَهُ مُكْحُلَةٌ يَكْتَحِلُ بِهَا كُلَّ لَيْلَةٍ ثَلاثَةً فِي هَذِهِ وَثَلاثَةً فِي هَذِهِ.
Nabi saw memiliki alat celak; beliau memakai celak tiap malam; 3x untuk ini (mata kanan) dan 3x untuk ini (mata kiri). HR Turmudzi dari hadits Ibnu ‘Abbas ra; hadits hasan, namun lafal “3x untuk mata kiri” adalah dha’if. Yang shahih adalah:
كَانَ يَكْتَحِلُ فِي عَيْنِهِ الْيُمْنَى ثَلاَثَ مَرَّاتٍ وَ الْيُسْرَى مَرَّتَيْنِ .
“Nabi saw biasa memakai celak; 3X untuk mata kanan, dan 2X untuk mata kiri.” HR Ibnu Sa’d.

.:Tidur Pecinta Rasulullah saw:.
Kapan Rasulullah saw tidur? Pukul berapakah?
كَانَ يَنَامُ أَوَّلَ اللَّيْلِ وَ يُحْيِي آخِرَهُ .
“Nabi saw biasa tidur di awal malam, kemudian menghidupkan akhir malam.” HR Ibnu Majah, dari hadits ‘Aisyah ra; SHAHIH.
Apa yang disunnahkan menjelang tidur selain berwudhu?
إِذَا أَوَى أَحَدُكُمْ إِلَى فِرَاشِهِ فَلْيَنْفُضْ فِرَاشَهُ بِدَاخِلَةِ إِزَارِهِ فَإِنَّهُ لاَ يَدْرِى مَا خَلَفَهُ عَلَيْهِ ثُمَّ لْيَضْطَجِعْ عَلَى شِقِّهِ الأَيْمَنِ ثُمَّ لْيَقُلْ بِاسْمِكَ رَبِّى وَضَعْتُ جَنْبِى وَبِكَ أَرْفَعُهُ إِنْ أَمْسَكْتَ نَفْسِى فَارْحَمْهَا وَإِنْ أَرْسَلْتَهَا فَاحْفَظْهَا بِمَا تَحْفَظُ بِهِ عِبَادَكَ الصَّالِحِينَ .
"Bila seseorang dari kalian telah menuju ke tempat peraduannya, hendaklah dia membersihkan tempat tidurnya dengan ujung sarungnya bagian atas, sebab dia tidak tahu apa yang ada di atas tempat tidurnya, kemudian hendaklah dia berbaring atas lambungnya bagian kanan, kemudian hendaklah dia membaca doa (yang artinya): "Dengan Nama-Mu wahai Rabb, aku letakkan lambungku, dan dengan-Mu pula aku mengangkatnya. Bila Engkau menahan jiwaku (mematikanku) maka belaskasihanilah ia, dan bila Engkau melepasnya maka jagalah ia dengan penjagaan-Mu kepada hamba-hamba-Mu yang shalih." Muttafaqun 'alaih dari hadits Abu Hirr ra.
Ayat apa yang musti dibaca menjelang tidur?
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ - رضى الله عنه – قَالَ: قَالَ (الآتي) إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَاقْرَأْ آيَةَ الْكُرْسِىِّ لَنْ يَزَالَ مَعَكَ مِنَ اللَّهِ حَافِظٌ وَلاَ يَقْرَبُكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ . وَقَالَ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - « صَدَقَكَ وَهْوَ كَذُوبٌ ذَاكَ شَيْطَانٌ » .
Abu Hurairah ra bercerita, "Pencuri itu menasihatiku: Bila Anda telah menuju tempat peraduan, maka bacalah ayat Kursi, pasti senantiasa ada penjaga dari Alloh bersamamu, dan tidak ada setan yang dapat mendekatimu hingga waktu pagi." Nabi saw bersabda, "Dia berkata benar kepadamu padahal dia pengibul dahsyat. Dia adalah setan." HR Bukhari.
            Wirid apa pula yang musti dibaca menjelang tidur?
أَنَّ فَاطِمَةَ أَتَتِ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- تَسْأَلُهُ خَادِمًا وَشَكَتِ الْعَمَلَ فَقَالَ « مَا أَلْفَيْتِيهِ عِنْدَنَا ». قَالَ « أَلاَ أَدُلُّكِ عَلَى مَا هُوَ خَيْرٌ لَكِ مِنْ خَادِمٍ تُسَبِّحِينَ ثَلاَثًا وَثَلاَثِينَ وَتَحْمَدِينَ ثَلاَثًا وَثَلاَثِينَ وَتُكَبِّرِينَ أَرْبَعًا وَثَلاَثِينَ حِينَ تَأْخُذِينَ مَضْجَعَكِ ».
Fathimah mendatangi Nabi saw untuk meminta seorang pembantu, dan dia mengadukan pekerjaan (yang memberatkannya). Beliau menjawab, "Tidak ada pembantu di sini." Lalu beliau bersabda lagi, "Maukah kutunjukkan sesuatu yang lebih baik bagimu daripada pembantu? Yaitu kamu membaca tasbih 33x, tahmid 33x, dan takbir 34x, saat mengambil tempat tidurmu." Muttafaqun 'alaih dari hadits Abu Hirr ra.
            Bagaimana posisi tidur yang sesuai sunnah (baca: berpahala)?
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَرْقُدَ وَضَعَ يَدَهُ الْيُمْنَى تَحْتَ خَدِّهِ ثُمَّ يَقُولُ « اللَّهُمَّ قِنِى عَذَابَكَ يَوْمَ تَبْعَثُ عِبَادَكَ ». ثَلاَثَ مِرَارٍ .
"Rasulullah saw bila hendak tidur, beliau meletakkan telapak tangan kanan di bawah pipi beliau kemudia membaca doa (yang artinya): Ya Alloh, jagalah aku dari siksa-Mu di hari Engkau membangkitkan para hamba-Mu. Dibaca 3x." HR Abu Dawud dari hadits Hafshah ra & Turmudzi dari hadits Hudzaifah ra dan Bara` ra; hadits shahih

.:Makan Pecinta Rasulullah saw:.
Rasulullah saw tidak pernah makan di atas meja makan. Tidak ada meja makan di dalam rumah beliau yang sempit itu! Sempit? Ya! Atap rumah beliau dapat digapai dengan tangan. Karena itulah Alloh Swt menyebut rumah-rumah istri Nabi saw dengan al-hujurat (bilik-bilik), karena kecil bagai bilik, bukan bagai rumah seperti biasanhya.
كَانَ يَجْلِسُ عَلَى اْلأَرْضِ، وَيَأْكُلُ عَلَى اْلأَرْضِ، وَيَعْتَقِلُ الشَّاةَ، وَيُجِيبُ دَعْوَةَ الْمَمْلُوكِ عَلَى خُبْزِ الشَّعِيْرِ .
Nabi saw biasa duduk di atas tanah, makan di atas tanah, mau mengikat kambing-kambing, dan bersedia mendatangi undangan seorang budak untuk dijamu roti dari gandum. HR Thabarani dari hadits Ibnu ‘Abbas ra; hadits shahih.
كَانَ يَرْدِفُ خَلْفَهُ، وَيَضَعُ طَعَامَهُ عَلَى اْلأَرْضِ، وَيُجِيبُ دَعْوَةَ الْمَمْلُوكِ، وَيَرْكَبُ الْحِمَارَ .
Nabi saw biasa memboncengkan orang di belakang beliau, meletakkan makanannya di atas tanah, bersedia menyambut undangan seorang budak, dan rela menunggang keledai. HR Hakim dari hadits Anas ra; hadits shahih.

.:Shalat Tahajjud Pecinta Rasulullah saw:.
      Kapan Rasulullah saw bangun dari tidurnya?
كَانَ يَنَامُ أَوَّلَ اللَّيْلِ وَ يُحْيِي آخِرَهُ .
“Nabi saw biasa tidur di awal malam, kemudian menghidupkan akhir malam.” HR Ibnu Majah dari hadits ‘Aisyah ra; SHAHIH.
كَانَ إِذَا سَمِعَ الصَّارِخَ قَامَ فَصَلَّى .
"Adalah Nabi saw bila mendengar ayam berkokok, beliau bangun lalu shalat." HR Bukhari dari hadits 'Aisyah ra.
رُوِيَ أَنَّ لُقْمَانَ قَالَ  ِلابْنِهِ: يَا بُنَيَّ لاَ تَكُنْ أَعْجَزَ مِنَ الدِّيْكِ فَإِنَّهُ يُصَوِّتُ بِاْلأَسْحَارِ وَ أَنْتَ نَائِمٌ الجنة.
"Diriwayatkan bahwa Luqman (al-Hakim) menasihati putranya, "Duhai putraku, janganlah engkau lebih lemah daripada ayam jago, ia telah berkokok di waktu sahur sementara engkau masih terlelap."
            Berapa juz yang sebaiknya dibaca dalam tahajjud tiap malam?
مَنْ قَرَأَ بِمِائَةِ آيَةٍ فِى لَيْلَةٍ كُتِبَ لَهُ قُنُوتُ لَيْلَةٍ .
“Siapapun membaca 100 ayat dalam 1 malam, niscaya dicatat mendapatkan (pahala) shalat sepanjang malam." HR Ahmad, dari hadits Tamim ra; shahih. (Sanad Ahmad dha’if karena Sulaiman bin Musa al-Asydaq tidak berjumpa dengan Katsir bin Murrah. Namun hadits ini hasan lighairihi)
مَنْ قَامَ بِعَشْرِ آيَاتٍ لَمْ يُكْتَبْ مِنَ الْغَافِلِينَ وَمَنْ قَامَ بِمِائَةِ آيَةٍ كُتِبَ مِنْ الْقَانِتِينَ وَمَنْ قَامَ بِأَلْفِ آيَةٍ كُتِبَ مِنْ الْمُقَنْطِرِينَ .
"Siapa saja yang melakukan qiyamullail dengan (membaca) 10 ayat niscaya tidak dicatat dalam kelompok kaum lalai, dan siapa pun yang melakukan qiyamullail dengan (membaca) 100 ayat niscaya dicatat dalam kelompok orang-orang taat, dan siapa jua pun yang melakukan qiyamullail dengan (membaca) 1.000 ayat niscaya ditulis dalam kelompok orang-orang yang mendapat pahala berlipat-lipat." HR. Abu Dawud dll dari hadits 'Abdullah bin 'Amr bin 'Ash ra, hadits shahih.
            Jika demikian, sebaiknya berapa rekaat shalat tahajud kita?
قَالَتْ عَائِشَة: ... لَمْ يَكُنْ يُوْتِرُ بِأَنْقَصَ مِنْ سَبْعٍ وَ لاَ بِأَكْثَرَ مِنْ ثَلاَثِ عَشْرَةَ .
'Aisyah berkata, "Tidaklah Rasulullah melakukan shalat witir (shalat malam) lebih sedikit dari 7 rekaat." HR Abu Daud dll dengan sanad yang baik. (Shalat at-Tarawih hlm. 96)
عن أبي ذر قال: ثلاثة يستنير الله إليهم رجل قام من الليل وترك فراشه ودفاءه ثم قام يتوضأ فأحسن الوضوء ثم قام إلى الصلاة فيقول الله للملائكة: ما حمل عبدي على هذا أو على ما صنع؟ فيقولون: أنت أعلم. فيقول: أنا أعلم ولكن أخبروني فيقولون: خوفته شيئا فخافه ورجيته شيئا فرجاه. قال فيقول: فإني اشهدكم أني قد أمنته مما خاف وأعطيته ما رجا .
Abu Dzarr ra berkata, “Ada 3 orang yang Alloh bersinar kepada mereka, yaitu seorang lelaki yang bangun malam dan meninggalkan tempat tidur dan selimutnya, kemudian dia berdiri melakukan wudhu secara baik, kemudian berdiri melakukan shalat, maka Alloh betanya kepada para malaikat, “Apa yang menyebabkan hamba-Ku melakukan ini?” Mereka menjawab, “Engkau lebih tahu.” Alloh berkata, “Aku memang lebih tahu, tetapi beritahulah Aku.” Mereka jawab, “Engkau menakutinya dengan sesuatu maka ia pun takut, dan Engkau memberinya suatu harapan maka ia pun mengharapkannya.” Alloh berkata, “Aku mempersaksikan kepada kalian bahwa Aku pasti memberikan keamanan kepadanya dari apa yang ia takuti dan Aku pasti memberikan kepadanya apa yang ia harapkan.” HR Abdur Razzaq. (Syaikh ‘Ishamuddin ash-Shabithi berkomentar, “Ini adalah riwayat mauquf (perkataan sahabat Nabi saw) yang dha’if. Para perawinya tsiqat tetapi Sa’id bin Iyas al-Jurairi al-Bashri mukhtalith (rusak hafalannya) selama 3 tahun sebelum wafat.” Syaikh Mukhtar as-Syanqithi az-Zahid berkata dalam syarah Umdatul Ahkam di Masjid Nabawi, “Riwayat ini dinilai hasan oleh sebagian ulama`”) Wallahu A’lam.

.:Amaliah Selepas Shubuh Pecinta Rasulullah saw:.
Waktu ba’da shubuh adalah waktu emas! Bagaimana tidak?!
بُورِكَ ِلأُمَّتِي فِي بُكُورِهَا .
“Telah dibarokahi bagi umatku pada waktu paginya (sebelum terbit matahari).” HR Thabarani dari hadits Abu Hirr ra ; SHAHIH.
            Maka, sebaiknya amalan apakah untuk menghiasi waktu ini?
لأَنْ أَقْعُدَ مَعَ قَوْمٍ يَذْكُرُونَ اللَّهَ تَعَالَى مِنْ صَلاَةِ الْغَدَاةِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ أَحَبُّ إِلَىَّ مِنْ أَنْ أُعْتِقَ أَرْبَعَةً مِنْ وَلَدِ إِسْمَاعِيلَ وَلأَنْ أَقْعُدَ مَعَ قَوْمٍ يَذْكُرُونَ اللَّهَ مِنْ صَلاَةِ الْعَصْرِ إِلَى أَنْ تَغْرُبَ الشَّمْسُ أَحَبُّ إِلَىَّ مِنْ أَنْ أُعْتِقَ أَرْبَعَةً ».
“Sungguh bahwa aku duduk bersama suatu kaum yang berdzikir kepada Alloh sejak shalat shubuh hingga terbit matahari, jauh lebih kusukai daripada aku memerdekakan empat orang dari keturunan Isma'il. Dan sungguh bahwa aku duduk bersama suatu kaum yang berdzikir kepada Alloh sejak shalat asar hingga terbenam matahari, jauh lebih kusukai daripada aku memerdekakan empat orang.” HR Abu Dawud dari hadits Anas ra; hadits hasan.
Imam Nawawi menulis dalam Shahih Muslim:
باب فَضْلِ الْجُلُوسِ فِى مُصَلاَّهُ بَعْدَ الصُّبْحِ وَفَضْلِ الْمَسَاجِدِ .
(Bab: Keutamaan Duduk di Tempat Shalat Selepas Shubuh, dan Keutamaan Masjid-masjid). Bab ini memuat hadits Simak ra berikut:
عَنْ سِمَاكِ بْنِ حَرْبٍ قَالَ قُلْتُ لِجَابِرِ بْنِ سَمُرَةَ أَكُنْتَ تُجَالِسُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ نَعَمْ كَثِيرًا كَانَ لاَ يَقُومُ مِنْ مُصَلاَّهُ الَّذِى يُصَلِّى فِيهِ الصُّبْحَ أَوِ الْغَدَاةَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ فَإِذَا طَلَعَتِ الشَّمْسُ قَامَ .
Simak bin Harb bertanya kepada Jabir ra, “Apakah Anda biasa duduk bersama Nabi saw?” Dijawab, “Tentu, dan sering. Beliau tidak bangkit dari tempat ia shalat shubuh hingga matahari terbit. Jika telah terbit, barulah beliau berdiri.” HR Muslim.
Mengapa Nabi saw suka berdzikir di masjid tiap ba’da shubuh?
« مَنْ صَلَّى الْغَدَاةَ فِى جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ ». قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم « تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ ». قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ. قَالَ وَسَأَلْتُ مُحَمَّدَ بْنَ إِسْمَاعِيلَ عَنْ أَبِى ظِلاَلٍ فَقَالَ هُوَ مُقَارِبُ الْحَدِيثِ. قَالَ مُحَمَّدٌ وَاسْمُهُ هِلاَلٌ .
“Siapapun yang shalat shubuh dalam jamaah, kemudian duduk berdzikir kepada Alloh hingga terbit matahari, kemudian shalat dua rekaat, dia mendapatkan seperti pahala haji dan umrah, secara sempurna, sempurna, dan sempurna.” HR Turmudzi dari hadits Anas ra, dan beliau menilai hadits ini hasan gharib, sementara Syaikh al-Albani menilainya hasan.

.:Amaliah Selepas Maghrib Pecinta Rasulullah saw:.
            Tiada diperselisihkan bahwa masjid adalah tempat paling mulia di atas muka bumi. Karena itulah orang-orang mulia mencintai masjid dan gemar berada di masjid. Terutama, selepas maghrib hingga isya’!
صَلَّيْنَا الْمَغْرِبَ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم ثُمَّ قُلْنَا لَوْ جَلَسْنَا حَتَّى نُصَلِّىَ مَعَهُ الْعِشَاءَ. فَجَلَسْنَا فَخَرَجَ عَلَيْنَا فَقَالَ «مَا زِلْتُمْ هَا هُنَا». قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّيْنَا مَعَكَ الْمَغْرِبَ ثُمَّ قُلْنَا نَجْلِسُ حَتَّى نُصَلِّىَ مَعَكَ الْعِشَاءَ قَالَ «أَحْسَنْتُمْ أَوْ أَصَبْتُمْ». فَرَفَعَ رَأْسَهُ إِلَى السَّمَاءِ وَكَانَ كَثِيرًا مِمَّا يَرْفَعُ رَأْسَهُ إِلَى السَّمَاءِ فَقَالَ «النُّجُومُ أَمَنَةٌ لِلسَّمَاءِ فَإِذَا ذَهَبَتِ النُّجُومُ أَتَى السَّمَاءَ مَا تُوعَدُ وَأَنَا أَمَنَةٌ لأَصْحَابِى فَإِذَا ذَهَبْتُ أَتَى أَصْحَابِى مَا يُوعَدُونَ وَأَصْحَابِى أَمَنَةٌ لأُمَّتِى فَإِذَا ذَهَبَ أَصْحَابِى أَتَى أُمَّتِى مَا يُوعَدُونَ»
“Kami shalat maghrib bersama Rasulullah saw, kemudian kami berkata, “(Alangkah baiknya) seandainya kita duduk hingga shalat isya’ bersama beliau.” Maka kami pun duduk (di masjid), lalu beliau keluar menjumpai kami, lalu bersabda, “Kalian masih di sinikah?” Kami jawab, “Wahai Rasulullah, kami telah shalat maghrib, kemudian kami berkata: (Alangkah baiknya) seandainya kita duduk hingga shalat isya’ bersama Anda.” Beliau bersabda, “Kalian berbuat baik (atau) kalian tepat”. Lalu beliau meng-angkat kepala ke langit lalu bersabda, “Bintang-bintang adalah amanah bagi langit. Bila bintang-bintang lenyap, pastilah langit didatangi sesuatu yang telah dijanjikan kepadanya. Sedang aku adalah amanah bagi para sahabatku, maka bila aku telah tiada, tentulah datang kepada mereka sesuatu yang telah dijanjikan kepada mereka. Sementara para sahabatku adalah amanah bagi umatku, maka bila para sahabatku telah tiada tentulah datang kepada umatku sesuatu yang telah dijanjikan kepada mereka.” HR Muslim.
Banyak orang terkenal di atas muka bumi, hingga namanya disebut di Negara lain, akan tetapi ternyata tidak ada satu pun penghuni langit yang mengenali kebajikan-kebajikan dan amalan shalihnya. Apalah artinya terkenal di dunia yang fana ini ?!?

.:Amaliah Selepas Isya’ Pecinta Rasulullah saw:.
            Tilawah Al-Qur’an selalu menghiasi malam Rasulullah saw. Tidak hanya saat bangun tidur, namun juga sebelum tidur beliau!
عَنْ جَابِرٍ أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ لاَ يَنَامُ حَتَّى يَقْرَأَ (الم تَنْزِيلُ) وَ (تَبَارَكَ الَّذِى بِيَدِهِ الْمُلْكُ ).
Dari Jabir ra, bahwa Nabi saw tidak tidur hingga membaca surah Alif Lam Mim Tanzil (surah as-Sajdah) dan surah Tabâraka (surah al-Mulk). HR Turmudzi; hadits shahih.
قَالَتْ عَائِشَةُ رضى الله عنها كَانَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- لاَ يَنَامُ حَتَّى يَقْرَأَ الزُّمَرَ وَبَنِى إِسْرَائِيلَ.
'Aisyah ra berkata, "Nabi saw tidak tidur hingga membaca surah az-Zumar dan surah Bani Isra`il (surah al-Isra`). HR Turmudzi dengan isnad yang jayyid (baik).

Alhamdulillah

Alhamdulillah
PWM hadir di Etalase voa-islam

Taushiyah PWM

Rasululloh bersabda: "Tidaklah seorang hamba menutupi (aib) hamba yg lain di dunia, kecuali Alloh akan menutupi (aib)nya kelak di hari kiamat." HR.Muslim 6760

Kategori

Distro PWM CENTER

Distro PWM CENTER
Santri-Santri Dahsyat

Distro ANAMUSLIM

Distro ANAMUSLIM
JIHAD is My Spirit